Sekilas Ngeri Ngeri Sedap!

Menghilang dari rutinitas kegiatan masing-masing, hari itu dimana kita semua berkumpul dirumah. 

Dimulai dari Depok, Cibubur sampai di Kramat Jati sejauh itu perjalanan kami diwaktu itu. Kami menyambangi Mama dia. 

Ngeri ngeri sedap! 

Dimana cerita dari film ini memang seperti permasalahan yang sering ditemuin di kami, Batak. Tentu juga ditemuin secara general dikehidupan bersosial. 

Kilas balik, 

Dimana kami suka berbeda pendapat, ya banyak hal yang kami beda pendapat. Mungkin hampir dari perbedaan pendapat itu berujung nada tinggi. Salah satunya, saya sebagai anak laki-laki tertua dikeluarga ini diharapkan menikah dengan perempuan kelahiran Batak. 

Seiring waktu, 

Terlihat seperti mengalah, tetapi saya sadar bahwa hal ini dapat dibicarakan tanpa harus menghasilkan nada tinggi pada pembahasan hal itu. Sebagai anak laki-laki, merasa kurang referensi mengapa, apa dan bagaimana. Sekarang lagi kumpulin tiap puzzle mengapa, apa dan bagaimana, dengan harapan akan jadi suatu gambaran yang utuh. 

Terlalu banyak perbedaan bahkan sampai pola pikir, yang mana pola pikir yang satu memikirkan secara luas dan yang lainnya secara kotak. Namanya juga berproses. 

Dipikir, 

Tak sempat menyimpan banyak hal-hal indah dimemori. 

Adapun tiga hal yang tersimpan baik di memori;

1. Kami bermain mulai dari perumpamaan, melompat lebih tinggi dan bermain mencari solusi dan langkah. 

2. Ada sebutan yang ringkas tapi menyenangkan, ketika sebutan itu disebut perasaan yang ditangkap adalah perasaan sayang. 

3. Bersendau gurau berbicara mengenai hal lain yang mengganggu. 

Mungkin disaat itulah momen terbaikku. 

Sejujurnya ada hal yang buatku benci saat itu dan sampai saat itu. Tapi saat ini, sudah kulupakan hal itu. Cukup tiga hal yang perlu saya ingat baik-baik dan simpan. 

Perlu saya akui, saya kehilangan dan butuh banyak inputan terkait banyak hal yang bisa saja ditemui cepat atau lambat. 

Sudah menjadi dan terjadi, yang perlu dilakukan hanya dijalankan saja. 

Tupa ma bahen akka nadenggan! 

RS.