Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Matemaika - Pecahan Biasa, Pecahan Campuran, Pecahan Desimal, & Persen

Gambar
Matemaika - Pecahan Biasa, Pecahan Campuran, Pecahan Desimal, & Persen Pecahan biasa  adalah pecahan yang dinyatakan dalam pembilang dan penyebut . Pecahan campuran   adalah bentuk pecahan yang terdiri dari atas bilangan bulat dan pecahan biasa.  Pecahan desimal  adalah bentuk lain dari pecahan dengan penyebut 10,100,1.000 dan seterusnya,yang ditulis dengan tanda koma. Persen   adalah cara lain menyatakan pecahan dengan penyebut seratus.Untuk memperoleh bentuk persen dari suatu pecahan,penyebut pecahan tersebut harus di diubah menjadi 100. Contoh 1 : Tentukan hasil dari pecahan diatas, dengan : Angka pecahan biasa? Angka pecahan campuran? Angka desimal? Angka persen? Penyelesaian  Angka penyebut harus disamakan terlebih dahulu, lalu dapat dijumlahkan. Untuk menentukan angka bilangan bulat    Menentukan angka bilangan desimal dengan membagi angka pembilang dengan penyebut Menentukan angka bilangan desimal dengan membagi angka per 100, dengan lambang …%. Contoh 2 : Tentukan hasil per

Menentukan Nilai Kalor & Waktu Pemanasan

Gambar
K alor   dalam istilalah fisika,  adalah energi yang berpindah akibat perbedaan suhu. Satuan SI  untuk panas adalah  Joule.  Panas bergerak dari daerah bersuhu tinggi ke daerah bersuhu rendah.  Setiap benda  memiliki energi dalam yang berhubungan dengan gerak acak dari atom-atom  atau molekul  penyusunnya. Energi dalam ini berbanding lurus terhadap suhu benda. Ketika dua benda dengan suhu berbeda bergandengan, mereka akan bertukar energi internal sampai suhu kedua benda tersebut seimbang. Jumlah energi yang disalurkan adalah jumlah energi yang tertukar. Kesalahan umum untuk menyamakan panas dan energi internal. Perbedaannya adalah panas dihubungkan dengan pertukaran energi internal dan kerja yang dilakukan oleh sistem. Mengerti perbedaan ini dibutuhkan untuk mengerti hukum pertam termodinamika. Sumber : Wikipedia Hukum termodinamika terdiri dari beberapa ketentuan, sebagai berikut : Hukum termodinamika 0 menjelaskan termal berlaku universal, jika dua sistem dalam kesetimbangan termal d

Menentukan Kapasitas Exhaust Fan

Gambar
Exhaust fan  berfungsi untuk menghisap udara di dalam ruang untuk dibuang ke luar, dan biasanya bersamaan menarik udara segar di luar ke dalam ruangan. Selain itu exhaust fan juga bisa mengatur volume udara yang akan disirkulasikan pada ruang. Supaya tetap sehat ruang butuh sirkulasi udara agar selalu ada pergantian udara dalam ruangan dengan udara segar dari luar luar ruangan. Dalam proses penentuan atau menghitung kebutuhan exhaust fan adalah luas dan fungsi dari ruangan tersebut. Biasanya untuk menghitung kebutuhan exhaust fan berdasarkan luasan ruangan memiliki nilai indeks. Dimana nilai indeks ini berpengaruh terhadap penentuan exhaust fan yang tepat untuk suatu ruangan. Nilai indeks ini dipengaruhi oleh jenis ruangan tersebut. Nilai indeks juga biasa dikenal dengan nilai ACH ( Air Changer Per Hour atau pergantian udara per jam). Berikut dibawah adalah nilai ACH atau indeks per tiap ruangan : Sumber : https://jualelektronik.com/cara-memilih-ukuran-exhaust-fan-dalam-ruangan/ Untuk

Prinsip Bernouli

Gambar
Prinsip Bernoulli  adalah sebuah istilah di dalam  mekanika fluida  yang menyatakan bahwa pada suatu aliran  fluida , peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut. Prinsip ini sebenarnya merupakan penyederhanaan dari Persamaan Bernoulli yang menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu titik di dalam suatu aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang sama. Prinsip ini diambil dari nama ilmuwan Belanda/Swiss yang bernama  Daniel Bernoulli . sumber : Wikipedia Apabila ada penurunan size seperti dari arah area 1 menuju area 2, maka akan mengakibatkan penurunan tekanan diarea 3. Bila dilihat dari gambar diatas dengan kondisi A1=A2 maka dapat disimpulkan bahwa tekanan diarea 1 dan tekanan diarea 2 akan sama.  Maka dapat disimpulkan bahwa, velocity 1 x Area 1 = velocity 2 x Area 2 ≠ velocity 3 x Area 3 Dilihat dari gambar diatas, maka "bisa" dikatakan tekanan diarea 1 dan diarea 3 bisa sama nilainy