Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2022

Sekilas Ngeri Ngeri Sedap!

Menghilang dari rutinitas kegiatan masing-masing, hari itu dimana kita semua berkumpul dirumah.  Dimulai dari Depok, Cibubur sampai di Kramat Jati sejauh itu perjalanan kami diwaktu itu. Kami menyambangi Mama dia.  Ngeri ngeri sedap!  Dimana cerita dari film ini memang seperti permasalahan yang sering ditemuin di kami, Batak. Tentu juga ditemuin secara general dikehidupan bersosial.  Kilas balik,  Dimana kami suka berbeda pendapat, ya banyak hal yang kami beda pendapat. Mungkin hampir dari perbedaan pendapat itu berujung nada tinggi. Salah satunya, saya sebagai anak laki-laki tertua dikeluarga ini diharapkan menikah dengan perempuan kelahiran Batak.  Seiring waktu,  Terlihat seperti mengalah, tetapi saya sadar bahwa hal ini dapat dibicarakan tanpa harus menghasilkan nada tinggi pada pembahasan hal itu. Sebagai anak laki-laki, merasa kurang referensi mengapa, apa dan bagaimana. Sekarang lagi kumpulin tiap puzzle mengapa, apa dan bagaimana, dengan harapan akan jadi suatu gambaran yang ut

Belum Sempat Melampaui

Melampaui bermacam hal tentu tidaklah mudah, ada kalanya kita kalah oleh ego diri sendiri untuk tidak mencoba melampaui. Hingga akhirnya hal tersebut semakin menjauh.  Melampaui itu menghasilkan dua hal yang berdampak besar,  Pertama, jika kita akhirnya tidak dapat melampaui maka kita akan merasa jauh atau bahkan hingga hilang kepercayaan diri sehingga kita butuh waktu lama untuk memulihkan rasa percaya diri.  Lalu yang kedua, jika kita akhirnya dapat melampaui suatu hal. Maka kita akan mempunyai rasa percaya diri dalam melakukan hal-hal lain.  Banyak kejadian yang pada akhirnya kita tidak dapat melampaui, sehingga kitapun mulai menyalahkan apapun yang semua awal mula berasal dari diri kita yang tidak ingin mencoba melampaui. Tentu tidak sedikit juga yang pada akhirnya dapat melampaui.  Ada beberapa hal yang saat ini kita tidak dapat melampaui suatu hal, akan tetapi kita dapat melampaui hal itu dilain waktu bahkan mungkin dimasa yang mana kita lupa bahwa dulunya kita ingin melampaui ha